My Music

Thursday, July 30, 2015

Terima Kasih, Tuhan! Terima Kasih, Malaikat!

Tuhan,
Maaf aku kembali mengadu.
Maaf aku kembali egois.
Maaf aku  kembali terkecoh.

Saat ini aku menangis.
Ya, menangis dalam diam.
Menangis di kesendirian.
Bukan.
Bukan kesendirian.
Namun, menangisi keraguan..

Kenapa Tuhan?
Kau memang selalu memberikan aku malaikat-Mu.
Kau selalu memberikan pengganti mereka yang meninggalkanku.
Kau selalu membawa kesendirianku tak pernah larut.
Ya, Kau memang baik.
Tapi, kenapa kau selalu memberikan aku malaikat yang sama sekali aku tak dapat menyentuhnya.
Malaikat yang hanya bisa membuat aku supaya tak sendiri.
Dia Jauh.
Terlalu jauh.

Ingin rasanya aku menyentuh.
Berpegang erat pada tangannya.
Menyandarkan peluh di bahunya.
Apapun itu takkan bisa.
Lantas bagaimana jika aku ingin terbang bersamanya?
Aku ingin bisa untuk memilikinya?
Mustahil kah?

Tuhan,
Memang aku selalu meminta-Mu untuk memberikan aku malaikat yang bisa menemaniku.
Yang bisa meredam kesendirian ini.
Yang bisa membuat aku terus berusaha tertawa.
Tapi bukan hanya itu.
Aku ingin bukan sekedar sementara.
Bukan hanya sekelibatan mata.
Bukan yang numpang lewat seolah angin berbalik arah.
Tapi, untuk selamanya.

Yahh...
Selamanya digenggam.
Selamanya termiliki.
Selamanya bersandar.
Selamanya terbang bersama.

Semua malaikatMu baik Tuhan.
Semua malaikatMu bekerja sesuai permintaan.
Tapi sayang,
Mereka hanya sementara.
Mereka hanya penyelinap disaat aku kesepian.
Ya, hanya penyelinap.
Dan tak akan bisa menerobos masuk kan?

Memang selalu ada fase disaat Malaikat yang satu pergi meninggalkanku
Entah memang tugasnya menemaniku sudah berakhir.
Atau memang kau tak mengizinkan aku terpaut jauh dengan malaikatMu.
Namun, ada MalaikatMu yang lain menghantar dekat padaku.
Menawarkan racun hangatnya disaat aku kesepian.
Sehingga aku tak bisa lagi untuk menolak.
Engkau Maha Baik, Tuhan.

Sekali lagi,
Apapun yang terjadi nanti aku mohon.
Berikan kualitas dan pengganti terbaik untuk aku.
Untuk malaikat-malaikatMu yang selalu berganti.
dan Selalu datang dan pergi demi menemani aku.
Berikan Kami yang terbaik dari yang terbaik dari ciptaanmu.
Saat Kami sudah sama-sama berpisah.
Melerai semua kebersamaan.
Menangkis semua kenangan.
Mungkin semuanya putih.
Kembali pada lembaran hidup yang baru.
Kembai ke dunia yang Engkau persiapkan.

Hey Malaikat!
Siapapun kamu.
Yang terdahulu.
Yang Sekarang.
Terima Kasih.
Tugas kalian luar biasa.
Kalian lulus.
Membuat aku selalu berfikir positif.
Membuat aku kembali belajar dan belajar.
Cinta yang datang menemani itu
Gak selalu bisa termiliki bukan?
Gak selalu bisa bersatu kan?
Namun senang.
Senangnya sebelum tau akan berpisah.
Kita sama-sama tau bahwa kita terhalang.
Maaf jika selama ini aku salah.
Aku menuntut.
Aku khilaf.
Aku menginginkan lebih.
Aku minta maaf.

Terima Kasih, Tuhan!
Terima Kasih, Malaikat!

Thursday, July 23, 2015

Tak Seharusnya ~

Dari awal pertemuan kita salah.
Ya salah.
Tak seharusnya ada.

Cinta datang karna terbiasa.
Memang!
Itu yang membuatnya Cinta.

Bukan untuk menyalahkan Kita. Apalagi Cinta.
Mungkin hanya hati dan memang takdir yang membuat semuanya terjadi.

Maaf.
Sekali lagi maaf untuk ketidaknyamanan ini.
Untuk tertinggalnya apa yang diharapkan.
Untuk perpisahan yang tak sopan.

Cinta tau ko kemana dia harusnya pulang.
Menemukan sejatinya.
Menemukan haknya.
Dan menemukan apa yang bisa diharapkannya.

Karna terkadang ada sesuatu yang benar-benar tak bisa dijelaskan secara rinci.
Dan apapun penjelasannya.
Tetap!
Kita berbeda.

Friday, July 3, 2015

Impian Hati, Ucapan Doa ❤

AKU INGIN MENIKAH DENGAN SEDERHANA 😳

Aku ingin menikah dengan sederhana,
Bukan berlangsung di gedung mewah lalu di iringi gamelan, atau pakaian mengkilap.
Aku berharap dengan itu keluarga ku kelak tidak menjadi silau oleh kemewahan dunia.

Menikah dengan sederhana, dengan undangan pernikahan yang ku design sendiri dan ku cetak sendiri.
Berlangsung di masjid dengan khitmat disaksikan orang-orang yang benar-benar tulus menerima kekuranganku.

Aku ingin beribadah dengan mudah bukan mempersulit.
Karena aku tak ingin disibukkan oleh ribetnya upacara adat.
atau aturan yang menurut agama tak semestinya wajib ada.
Sebab aku berharap agamalah yang memandu perjalanan kita.
Walimatul ‘ursy nantinya hanya dilangsungkan di rumah saja.

Menunya mungkin tak istimewa.
Cukup mengundang anak yatim piatu, kerabat terdekat dan sahabat yang melekat.
Namun dengan itu ku harap kita masih bisa mendengar adzan dan shalat pada waktunya.

Harapanku nantinya kita selalu mendengar adzan dalam setiap kesibukan rumah-tangga kita.
Sehingga aku bediri didepanmu, membimbing sholat berjamaah disetiap waktu kita.
Bermunajat bersama disepertiga malam-malam.

Aku ingin menikah dengan sederhana, bersama'mu, karena Allah. 😳

[Assalamualaikum kamu. Yang udah kasih kutipan diatas. Impian hati ,ucapan doa. Terima kasih buat semuanya. Aku tau apa ini. Dan aku tau akhirnya akan seperti apa. Maaf! Tetap ikhtiar dan mencintai dijalannya Allah yaa. Semoga kelak jika memang kita jodoh kita pasti dipertemukan. Bagaimana pun caraNya dan kapanpun waktuNya. Amin]

#kutipan #darimu #untukku #viscAPrecious #AP #SomethingSpecial 😂❤

Message mustbe Posted!

Senakal-nakalnya lelaki pasti menginginkan istri yang baik dan ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Begitupun sebaliknya, Senakal-nakal...