My Music

Saturday, November 22, 2014

Think Again!

Takdir..
Apakah ini takdir?
Aku sempat berfikir ini hanya kebetulan saja.
Tapi ternyata ini benar takdir.

Dia.
Yang dulu pernah mencampakkan aku.
Meninggalkan ditengah ramainya gemuruh hati.
Meninggalkan disaat semi berlabuh dan enggan pergi.
Kini kembali.

Entah apa yang terjadi.
Ucapan yang sebenarnya hanya sekelibat.
Kini benar adanya.
Ucapan yang mungkin aku ucapkan saat tak sadarkan diri.

Namun aku masih bertanya.
Lantas untuk apa dia kembali?
Disaat musim semi kini kembali hujan.
Disaat kesepian kini menjadi ramai.
Apakah kau masih bertanya bagaimana hatiku?

Hah.. Ini Rumit!

Jujur.
Aku pernah benar-benar mengharapkan kau kembali.
Berharap kau kembali mengulurkan tanganmu.
Berharap kau membalikkan punggungmu.
Berharap akan ada lagi bahu yang nyaman.
Hanya untukku.
Ya untukku.
Namun, tidak untuk saat ini.

Karna apa?
Karena aku telah melupakan apa yang seharusnya dilupakan.
Berharap sesuatu hal yang tak seharusnya diharapkan.
Dan menunggu yang seharusnya tak ditunggu.
Aku lelah.

Terima kasih kau menyempatkan waktumu untukku.
Mengungkapkan janji yang dulu pernah kita ucapkan bersama.
Mengingkatkan akan semua memori yang telah lalu.
Dan melabuhkan kembali hatimu.
Walaupun aku akan tetap menolakmu.

Tuhan akan memberi kesempatan yang lebih baik.
Jikalau memang ada kemauan merubah semuanya menjadi baik.
Dan yang harusnya kau lakukan saat ini adalah intropeksi.
Bagaimana perasaan bunga yang waktu itu ber-mekaran tapi justru kau injak.
Bagaimana perasaan mentari pagi yang harusnya cerah tapi kau malah memohon datangnya hujan.

Semua itu tak akan kembali lagi.
Berfikirlah!

No comments:

Post a Comment

Message mustbe Posted!

Senakal-nakalnya lelaki pasti menginginkan istri yang baik dan ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Begitupun sebaliknya, Senakal-nakal...