My Music

Saturday, November 22, 2014

Pudar

Diam.
Salah satu cara membisukan perasaan yang ada.
Apakah masih ada lagi yang bisa dikatakan?
Sudah lama kata-kata itu tak terdengar semenjak mawar putih layu.

Kelopak bunga jatuh semakin banyak dan menjadi kotoran.
Membakar gairah menjadi abu.
Mengapa semuanya yang baik selalu menjadi seperti ini?

Tidak tahu mengapa seperti ini.
Katakanlah padaku mengapa ini terjadi.
Mengapa cinta berakhir?
Mengapa hal-hal yang begitu indah akan hilang?
Hanya saja ini lamunan, cinta adalah seperti lamunan.
Yang bisanya hanya dipendam tanpa keluar untuk dikatakan.

Kegelapan.
Mengapa kau menghapus segala sesuatu yang terang?
Aku tidak bisa melihat apa-apa.
Karena teranglah yang membuat Aku bermimpi tentang masa depan.
Yang kekal sendiri.
Yang Aku impikan.

Matahari telah terbenam, waktu semakin larut dan menjadi semakin hitam
Gelombang awan malam akan menghancurkan semua dalam sekejap.
Mengapa awal yang semuanya baik selalu menjadi seperti ini?

Bahkan jika matahari akan terbit lagi setelah malam berakhir.
Aku sudah tak bisa memegang kendali.
Untuk waktu yang mungkin lama, Aku sudah menyerah.

Aku tidak tahu.
Tetapi ingin tahu.
Akankah mimpi ini berakhir seperti ini?
Mengapa Aku tidak bisa mendapatkan keduanya untuk orangnya dan juga cintanya?

Pada akhirnya..
Itu semua hanyalah kabut yang melintas dan hilang..
Cinta adalah sesaat.
Sadarkan ini hanya mimpi sementara.
Seolah aku tidak ingin terbangun jika belum sempurna.

Ini sebuah lamunan singkat.
Namun lamunan tetaplah hanya lamunan
Yang mana lamunan itu akhirnya menyerah dan pergi.

2 comments:

Message mustbe Posted!

Senakal-nakalnya lelaki pasti menginginkan istri yang baik dan ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Begitupun sebaliknya, Senakal-nakal...