My Music

Sunday, May 17, 2015

Yes You! (Masih Menunggu)

Ketika rindu ini menjadi hal yang sudah biasa..
Ketika rindu ini menjadi rutinitas sehari-hari..
Ketika rindu ini pun merampas semua jam,menit bahkan detik..
Segala sesuatu yang kita lakukan selalu ada rindu..

Entah benar atau salah tapi sejauh ini semua itu malah membingungkan.
Ketika sesuatu yang seharusnya menggunakan logika dikaitkan dengan perasaan..
Ketika yang seharusnya berjalan dengan pemikiran dan action yang sejalan
Ini malah menggunakan hati yang menghambat menjadi lambat.

Kamu.
Ya, alasan itu simple.
Apalah artinya kamu.
Jenis spesies apakah kamu?
Beraninya merusak semua waktu dan hariku.
Bukan.. bukan hanya itu..
Bahkan pemikiran dan hatiku..

Kamu.
Ya kamu..
Apakah kamu punya perasaan?
Bukan.
Apakah kamu punya hati?
Punya otak?
Buat mikir?
Mikir yang baik atau buruk?
Entahlah.

Sampai saat ini aku masih gak bisa mengerti kamu.
Kamu yang mana.
Yang dimana hatinya.
Dimana otaknya.
Dimana tujuan hidupnya.
Dan cocok untuk di lingkungan mana.

Sebenernya sih berusaha untuk mengadaptasi sama Kamu.
Tapi,
Sepertinya kamu yang gak bisa beradaptasi.
Mungkin kamu sedang menunggu.
bahkan mengejar.
Menunggu hal yang belum pasti.
Mengejar yang terbang tak mengarah padamu.
Menunggu bidadari?
Bidadari?
Dari khayangan?
Bukan.
Dari tertutupnya hati selama ini.

Tapi anehnya Kamu itu gak bisa lihat bidadari lain yang selau ada buat kamu.
Bidadari yang sebenernya selalu nunggu kamu loh.
Tanpa lelah.
Tanpa henti
Setiap hari.
Setiap waktu.
Namun tetap dalam diam.

Sebab dia..
Mengerti kamu.
Mengerti keadaan.
Mengerti semua yang seharusnya tak akan kesampaian.

Dia selalu menunggu jalanNya..
Jalan dimana dia bisa menemukan ‘kamu..kamu ‘ yang lain.
Pengen sih.
Pengen banget.
Tapi tetep aja gak bisa.
Kenapa coba?
Mungkin jalanNya masih tertuju pada kamu.
Bukan kamu yang lain.
Tapi kamu yang hanya satu-satunya.

Sampai saat ini.
Belum bisa mengungkapkannya.
Belum bisa jujur.
Belum bisa atur semuanya.
Karna dia ragu akan hal itu.
Dia ragu akan kamu yang hanya main.
Yang hanya singgah lalu pergi
Yang numpang lewat untuk berteduh
Yang menyiasati untuk ramai.
Tapi dia gak pernah menyesal.
Karna dia sayang.
Bukan.
Bahkan dia cinta.
Walau dalam diam.
Namun doanya jelas.
Untuk kamu.
Ya kamu.
Kamu seorang.

No comments:

Post a Comment

Message mustbe Posted!

Senakal-nakalnya lelaki pasti menginginkan istri yang baik dan ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Begitupun sebaliknya, Senakal-nakal...